Pengertian dan Penggolongan Plankton
05.36
Pengertian
Plankton adalah makhluk (
tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengaoung, mengambang, atau
melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah
terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton
yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak
bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi – cumi, paus, dll. Bentos
adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap,
atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang
laut, karang, dll.
Penggolongan Plankton
Plankton
digolongkan kedalam beberapa kategori, yaitu:
1. Berdasarkan
Fungsi
Secara fungsional, plankton
digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu fitoplankton,
zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.
a.
Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah
tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya
fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya
berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton
dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan
perubahan warna pada air laut.
Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut,
karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan
organic makanannya. Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses
fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung
klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai primer
producer.
Bahan organic yang diproduksi fitoplankton menjadi
sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping
itu energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai
makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai
ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik
secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.
b.
Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada
juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara
lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan
estuaria di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra,
dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.
Zooplankton
ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada
pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan.
Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di
dasar Taut (bentos)
menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa terlur dan
larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang
semula sebagai plankton berubah menjadi nekton
atau bentos.
c.
Bakterioplankton
Bakterioplankton,
adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa
bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting
dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Taut. la mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat
halus (umumnya < 1 µm), tidak mempunyai inti
sel, dan umumnya tidak mempunyai
klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem
laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua
biota laut yang mati,
akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan
sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan
dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam prows fotosintesis.
d.
Virioplankton
Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus
ini ukurannya sangat kecil ( kurang dari 0,2 um )
dan menjadikan biota lainnya,
terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan
kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan
banyak mengkaji virioplankton ini dan menunjukkan
bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang sangat penting dalam daur karbon (carbon
cycle) di dalam ekosistem laut.
2.
Berdasarkan Ukuran
Ukuran plankton sangat beraneka ragam, dari yang sangat kecil kingga yang besar. Dulu orang menggolongkan plankton dalam
tiga kategori berdasarkan
ukurannya, yakni:
a.
Plankton jaring (netplankton): plankton yang dapat
tertangkap dengan
jaring dengan mata jaring (mesh size) berukuran 20
,um, atau dengan kata lain
plankton berukuran lebih besar dari 20 ,um.
b.
Nanoplankton: plankton yang lolos dari
jaring, tetapi lebih besar dari 2,um. Atau berukuran 2-20 ,um;
c.
Ultrananoplankton: plankton yang berukuran lebih kecil
dari 2 µm.
Kini, dengan
kemajuan teknik penyaringan yang dapat lebih baik memilah-milah partikel yang sangat
halus, penggolongan plankton berdasarkan ukurannya lebih berkembang. Penggolongan di bawah
ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978) yang kini banyak diacu orang.
a.
Megaplankton (20-200 cm)
Ada juga yang menyebutnya megaloplankton.
Banyak uburubur
termasuk dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa, misalnya bisa
mempunyai ukuran diameter payungnya sampai lebih dari satu meter, sedangkan umbai-umbai
tentakelnya bisa sampai beberapa meter pajangnya. Plankton raksasa yang
berukuran terbesar di dunia adalah ubur-ubur Cyanea arctica yang payungnya bisa berdiameter lebih
dua meter dan dengan panjang tentake130 m lebih .
b.
Makroplankton (2-20 cm)
Contohnya adalah eufausid, sergestid,
pteropod. Larva
ikan banyak pula
termasuk dalam golongan ini.
c.
Mesoplankton
(0,2-20 mm)
Sebagian besar zooplankton berada
dalam kelompok ini, seperti kopepod,
amfipod, ostrakod, kaetognat. Ada juga beberapa fitoplankton yang
berukuran besar masuk dalam golongan ini seperti Noctiluca.
3. Berdasarkan Daur
Hidupnya
Berdasarkan daur hidupnya plankton
dibagi menjadi :
a.
Holoplankton
Dalam kelompok ini termasuk plankton
yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur,
larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan
ini. Contohnya : kokepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton
termasuk juga umumnya adalah holoplankton.
b.
Meroplankton
Plankton dari golongan ini menjadi
kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup
biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak
dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif
berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat
didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai
plankton sementara.
Pada umumnya ikan menjalai
hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan larva
kemudian menjadi nekton sstelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang
adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap
telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai
bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut.
Meroplankton ini sangat
banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari
bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting mempunyai
perkembangan larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang
sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa.
Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam
kaitannya dengan upaya buidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.
c.
Tikoplankton
Tikoplankton sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena
biota ini dalam keadaan normalnya hidup didasar laut sebagai bentos.
Namun karena gerak air menyebabkan ia terlepas dari dasar dan terbawa
arus mengembara sementara sebagai plankton.
4.
Berdasarkan Sebaran Horizontal
Plankton terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah
samudra. Dari
perairan tropis hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada
permukaan laut yang tidak dihuni oleh plankton. Berdasarkan sebaran
horizontalnya, plankton dibagi menjadi:
a.
Plankton Neritik
Plankton neritik (neritic plankton) hidup di perairan pantai
dengan salinitas (kadar garam) yang relatif
rendah. Kadang-kadang masuk sampai
ke perairan payau di depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit; dulu digunakan istilah °/oo atau
permil, g/kg). Akibat
pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut,
komposisi plankton neritik ini sangat kompleks, bisa merupakan campuran
plankton laut dan plankton asal perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat
beradaptasi dengan
lingkungan estuaria (muara) yang payau, misalnya Labidocera muranoi.
b.
Plankton Oseanik
Plankton
oseanik (oceanic
plankton) hidup
di perairan lepas pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu plankton oseanik ditemukan pada perairan yang
salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah
perairan oseanik ini, maka banyak jenis plankton tergolong dalam kelompok ini.
Penggolangan seperti di atas
tidaklah terlalu kaku, karena ada juga
plankton yang hidup mulai dari perairan neritik hingga oseanik hingga
dapat disebut neritik-oseanik.
5.
Berdasarkan Sebaran Vertikal
Plankton
hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang sangat
dalam. Dilihat dari sebaran
vertikalnya plankton dapat
dibagi menjadi:
a.
Epiplankton
Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100
m. Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari dapat
menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan
yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara.
Plankton semcam ini
disebut neuston.
Contoh
yang menarik adalah fitoplankton Trichodesmium (Gambar 10.), yang merupakan
sianobakteri berantai panj ang yang hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan
dapat mengikat
nitrogen langsung dari udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar
0-10 cm disebut hiponeuston. Ternyata lapisan tipis ini mempunyai arti yang penting
karena bisa mempunyai komposisi j enis yang kompleks.
Dari kelompok neuston ini ada juga yang mengambang di permukaan dengan sebagian
tubuhnya dalam air dan sebagian lain lagi tersembul ke udara. Yang
begini disebut pleuston.
b.
Mesoplankton
Mesoplankton yakni plankton yang hidup di lapisan tengah, pada
kedalaman sekitar
100-400 m (jangan dikelirukan dengan ukuran plankton yang istilahnya
sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah sangat
redup sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini fitoplankton, yang memerlukan sinar matahari untuk
fotosintesis, umumnya sudah tidak
dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton. Beberapa
kopepod seperti Eucheuta marina tersebar secara vertikal sampai ke lapisan ini atau lebih dalam.
Dari kelompok eufausid juga banyak
yang terdapat di lapisan ini, misalnya Thysanopoda, Euphausia, Thysanoessa,
Nematoscelis. Tetapi
eufausid ini juga dapat melakukan migrasi vertikal sampai ke
lapisan di atasnya.
c.
Hipoplankton
Hipoplankton adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman
lebih dari 400 m.
Termasuk dalam kelompok ini adalah batiplankton (bathyplankton) yang hidup pada kedalaman >
600 m, dan abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di lapisan yang
paling dalam,
sampai 3000 – 4000 m.
Sebagai contoh, dari kelompok eufausid, Bentheuphausia ambylops (Gambar 13) dan Thysanopoda adalah jenis tipikal
laut-dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500 m.
Kelompok kaetognat
Eukrohnia hamata, dan Eukrohnia bathypelagica (Gambar 13) termasuk yang hidup pada kedalaman lebih dari 1000 m.
0 komentar