laporan lengkap ikhtiologi

05.58

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan ukuran luas organisme. Morfologi ikan merupakan bentuk luar ikan, yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan entah itu pada perairan laut , payau maupun tawar.
Tempat asal ikan mujair (Oreochromis mosambicus) yaitu Sungai Nil, Afrika. Ikan Mujair dapat hidup di berbagai tipe perairan seperti sungai / danau, sawah, yang sangat cocok di pelihara di perairan tenang, kolam maupun Reservoar.
Praktikum morfologi ikan sangat penting di lakukan karena untuk mengetahui bagian-bagian luar tubuh ikan dan fungsi dari bagian-bagian luar tubuh ikan
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilakukan praktikum tentang pengamatan Morfologi Ikan yaitu untuk mengetahui bentuk tubuh, ukuran tubuh,bentuk sirip,bentuk mulut,operculum,preoperkulum dan ciri khusus ikan. sedangkan kegunaan pengamatan ini adalah agar praktikan dapat mengenal, mengetahui dan membedakan bentuk dan ukuran serta bagian-bagiannya pada ika mujair dan ikan yang lainya.



II. TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan bentuk organ luar suatu organisme. Bentuk tubuh pada ikan itu digolongkan dalam dua macam yakni bentuk tubuh simetris bilateral dan non simetris bilateral. Maksudnya adalah bila ikan di belah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengahnya maka kedua sisi lateralnya baik bentuk dan ukurannya sama, sedangkan non simetris bilateral maksudnya ke dua sisi lateralnya memperlihatkan bentuk yang tidak sama (Achjar, 1986).Dan adapun Morfologi ikan mujair memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah vertikan (kompres) dengan profil empat persegi panjang (Bleker:1989).
Bentuk badan ikan mujair ialah pipih kesamping memanjang, mempunyai garis vertikal, garis pada sisip ekor berwarna merah dan memiliki garis ;atera;is (gurat sisi ditengah tubuh (susanti : 1998). Dan adapun bentuk Tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, batang tubuh dan ekor. Tubuh ikan adalah simetri dua (simetri bilateral). Pada ujung depan dari kepala terdapat mulut, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada sebelah-menyebelah kepala terdapat mata, antara bagian kepala dan batang tubuh terdapat tutup insang. Batang tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembus sinar (transparan), kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir, dibawah selaput ini terdapat sisi. Di sisi tubuh ikan memanjang kebelakang terdapat gurat sisi dan di dalam gurat sisi tersebut terdapat ujung-ujung saraf neromas (Trewavas, 1980).

Ukuran tubuh ikan, semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang di ambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan seperti panjang total, panjang standar, dan lain-lain ( Moyle , dan . Cech. 1988). Dan Jika di dasarkan pada ukuran panjang dan tinggi tubuh ikan terdapat dua tipe dasar yaitu Trunctae dan Attenuate (Khairuman, 2002). Mulut ikan, bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat ikan tersebut, pada rangga mulut bagian dalam biasanya di lengkapi dengan jari-jari, tapis insan yang panjang dan lemah untuk menyaring plankton
( Kotellet dkk, 1993).

















III. MATERI DAN METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi tentang Morfologi Ikan mujair dilaksanakan pada hari kamis,28 April 2011 pukul 01:00 Wita sampai selesai,praktikum bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan / perikanan, universitas Tadulako Palu.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah:papan bedah,dissecting kit, jarum, dan alat tulis menulis . Bahan yang di gunakan adalah ikan mujair (Oreochromis mosambicus)
3.3. Prosedur Kerja
1. menyiapkan ikan yang akan diamati,
2. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. metakkan ikan tersebut di atas papan beda kemudia diamati serta digambar,
4. menententukan bagian-bagiann bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut dapat disembulkan/tidak, memiliki sungut/tidak, bentuk-bentuk sirip seperti sirip punggung (D), perut (P), ekor (E), sirip anal/dubur (A) dan sirip dada (V), serta operculum



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka di gambar sebagai berikut :





















Gambar I : Morfologi Ikan mujair(Oreochromis mosambicus)





Ta bel 1; Lembar Kerja Morfologi Ikan Mujair ( Oreochromis mosambicus )
PARAMETER
JENIS IKAN
Mujair
Bentuk tubuh Compres atau pipih
Bentuk mulut
Posisi mulut
Mulut disembulkan (dapat atau tidak) Dapat disembulkan
Superior
Tidak
Sungut (ada atau tidak)
Jika ada (letak/jumlah) Tidak ada
-
Bentuk sirip ekor Bundar
Posisi sirip V terhadap P Torasik
Tipe sirip D (tunggal/ganda) Tunggal
Kepelengkapan LL
Sirip V (ada/tidak) Ada
Ada
Ciri khusus -
Operkulum Ada
Preoperkulum Ada
Sirip P (ada/tidak) Ada






4.2. Pembahasan
Ikan Mujair merupakan ikan yang mempunyai bentuk pipih kesamping memanjang. Mata kelihatan menonjol dan relatif kecil dengan bagian tepi mata berwarna putih badan relatif lebih tipis dan tidak kekar dibandingkan ikan Nila. Garis lateralis (gurat sisi ditengah tubuh) terputus dan dilanjutkan dengan garis terletak lebih bawah(Affandi,1992).
Bentuk tubuh ikan Mujair simetris bilateral, namun jika dikelompokkan dalam beberapa bentuk daseir maka dapat dikatakan pipih (compress) karena lebar tubuh relatif besar dibanding dengan tinggi tubuh. Bagian-bagian tubuh Ikan Mujair yaitu terdiri bagian kepala, badan dan ekor, mempunyai sirip dorsal, sirip ekor, sirip dada, sirip perut, sirip anal, mulut, lubang hidung, operkulum, preoperkulum, rahang atas dan rahang bawah. Sirip ekornya berbentuk agak membundar (rounded), posisi mulut terminal yakni rahang atas dan rahang bawah relatif sama panjang, kemudian posisi sirip perut terhadap sirip dada turosik karena sirip perut berada dibawah sirip dada, tipe sirip dorsal tunggal dan memiliki linea literalis (gurat sisi) guna sebagai alat pendeteksi keadaan lingkungan dan Ormoregulasi (Wijaya,1976).







V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa Ikan Mujair mempunyai bentuk tubuh compres, bentuk mulut dapat di simbulkan, tidak memiliki sungut, dan posisi mulut superior,
2. Ikan Mujair memiliki bagian kepala, badan dan ekor dan mempunyai sirip punggung (O), sirip ekor (C), sirip dada (V), sirip perut (P) dan sirip anal (A).
3. Memiliki linea lateralis,operculum,preoperkulum dan posisi sirip V teradap V torasik serta memiliki tipe sirip D tunggal
5.2. Saran
Diharapkan kepada setiap asisten agar memberikan praktikum pada Praktikan,lebih jelas agar dapat dimengerti praktikan









I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan hewan air yang memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda tergantung dari spesies dan dimana dia hidup atau beradaptasi dengan lingkungannya.Ciri pada ikan berbeda-beda yang biasa disebut ciri morfometrik dan meristik.
Ciri morfometrik merupakan ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan. Seperti panjang ikan, panjang badan dan sebagainya. Sedangkan ciri meristik yaitu ciri yang berkaitan dengan jumlah jari-jari keras dan lemah pada garis puggung dan sebagainya.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan praktikum tentang pengamatan ciri morfometrik dan meristik adalah untuk mengetahui bagian tubuh dan dapat mengukur jumlah pantang total ikan, panjang garpu cagak,panjang predosal,tiggi badan ikan dll. Sedangkan kegunaannya agar setiap praktikan dapat memahami bagaimana yang dinamakan ciri morfometrik dan ciri meristik tersebut.






II. TINJAUAN PUSTAKA
Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, dan tinggi dari tubuh atau bagian-bagianb tubuh ikan. Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan, yang meliputi jumlah sirip, perumusan jari-jari sirip, sisik dan insang (Hannan, 1992). Dan Menurut Pratignyo (1984), bahwa morfometrik yaitu ciri yang berupa bagian tubuh ikan yang dapat di ukur, misalkan panjang pada bagian kepala, serta pada bagian lebar dan tinggi truktur atau bentuk pada ikan tersebut.
Setiap spesies ikan memiliki ukuran yang masing-masing berbeda disebabkan oleh umur, jenis kelamin, tempat hidupnya serta faktor-faktor lingkungan sekitar seperti makanan, suhu, pH, salinitas dan iklim. Ukuran yang diberikan untuk diidentifikasi hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1984).
Untuk mengetahui ukuran dan jumlah tubuh pada suatu organisme dan menghitung jumlah dari setiap krakter pada ikan tersebut, maka dapat di lakukan dua metode atau cara pengukuran pada tubuh ikan yaitu pada morfometrik dan meristik (Zainuddin, 1980).
Ukuran ikan menunjukan besar kecilnya ikan. Ikan dikatakan besar apabila panjangnya lebih dari 10 cm, yang dimaksud panjang yang diukur dari ujung mulut sampai dengan ujung ekor yang disebut ukuran panjang total ikan (Hadiwiyoto, 1993).
Jari-jari sirip dada ikan dapat dikelompokan dalam dua tipe yaitu jari-jari keras dan jari-jari lemah. Jari-jari keras ditulis dengan angka romawi. Sedangkan jari-jari lemah di tulis dengan mrngunakan angka




















III. MATERI DAN METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi tentang Morfometrik dan meristik ikan mujair dilaksanakan pada hari kamis,28 April 2011 pukul 01:00 Wita sampai selesai,Praktikum bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan / perikanan, universitas Tadulako Palu.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah:papan beda,dissecting kit, jarum, mistar panjang. Bahan yang di gunakan adalah ikan mujair (Oreochromis mosambicus)
3.3. Prosedur Kerja
1 menyiapkan ikan yang akan di amati
2 menyiapkan alat dan bahan
3 menyimpan ikan di atas papan beda, kemudian amati dan ukur semua tubuh ikan yang menyatakan karakter morfometrik
4 menghitung jumlah bagian tubuh yang menyatakan ciri meristik
5 melengkapi tabel lembar kerja dengan hasil pengukuran dan perhitungan yang dilakukan
3.4 Analisa Data
1. Rasio perbandingan ukuran tubuh dan panjang total;
Bagian tubuh yang diukur
× 100 %
Panjang total

2 Perhitungan sisi keliling tubuh adalah;
D = ( 2b + 2c) +2
Keterangan:
D = Jumlah sisik keliling
b = Jumlah sisik di atas LL
c = Jumlah sisik di bawah LL














IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
(Proporsi antara ukuran bagian-bagian tubuh dengan panjang total)
Tabel 1; Lembar Kerja Morfometrik Ikan Mujair ( Oreochromis mosambicus )

NO BAGIAN TUBUH YANG DIUKUR JENIS IKAN
MUJAIR
1 Panjang total 14.5 cm
2 Panjang garpu/cagak 96,6 %
3 Panjang baku 76,6 %
4 Panjang kepala 25 %
5 Panjang predorsal 26,6 %
6 Panjang batang ekor 10 %
7 Tinggi badan 33,3 %
8 Tinggi batang ekor 11,6 %
9 Tinggi kepala 26.6 %
10 Lebar kepala 16,6 %
11 Lebar badan 23,3 %
12 Panjang hidung 8.3 %
13 Panjang bagian kepala di belakang mata 11,6 %
14 Lebar ruang antar mata 13,3 %
15 Diameter mata 5 %
16 Panjang rahang atas 6,6 %
17 Panjang rahang bawah 8,3 %
18 Lebar bukaan mulut 5,6 %

19 Tinggi dibawah mata 6,6 %
20 panjang dasar sirip punggung 5,6 %
21 Panjang dasar sirip anal 38,3 %
22 Tinggi sirip punggung 6,6 %
23 Panjang sirip dada 31,6 %
24 Panjang sirip perut 23,3 %


Tabel 2 ; Lembar Kerja Meristik Ikan Mujair ( Oreochromis mosambicus )
NO PARAMETER JENIS IKAN
MUJAIR
1 Jari-jari sirip keras :
Sirip D
Sirip C
Sirip A
Sirip P
Sirip V
XVI
II
II
I
II
2 Jari-jari lemah sirip :
Sirip D
Sirip C
Sirip A
Sirip P
Sirip V
12
11
9
10
8
3 Perumusan sirip :
Sirip D
Sirip C
Sirip A
Sirip P
Sirip V
D XVI 12
C II 11
A II 9
P I 10
V II 8
4 Jumlah sisik :
Pada LL
Dibawah LL
Diatas LL
31
10
9
5 Jumlah sisik predorsal 11
6 Jumlah sisik pipi 12
7 Jumlah sisik keliling badan 40

8 Jumlah sisik batang ekor 6
9 Jumlah tapis insang
bagian bawah
bagian atas
18
16
10 Jumlah finlet -













4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan mujair memiliki ciri morfometrik yakni ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh seperti panjang total ikan dari ujung mulut samapi ujung ekor 30 cm, panjang garpu cagak 29 cm, panjang baku 23 cm,panjang kepala 7,5 cm,pamtang predosal 8cm,panjang batang ekor 3,5 cm,tinggi kepala 8 cm, dan cara untuk mengidentivikasi ikan seperti jarak suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya, disatukan dengan ukuran cm/mm serta umur, jenis kelamin, lingkungan (makanan, suhu, dan lain-lain), karena ukuran mutlak tidak sama dengan dipakai untuk di identifikasi, kemudian yang digunakan adalah ukuran perbandingan. Dan pada perumusan jari-jari sirip, jari-jari keras, jari-jari lemah mengeras dan jari-jari lemah, contoh : sirip punggung pada ikan nila : jari-jari keras x dan jari-jari lemah : 16 maka dirumuskan sebagai berikut: D . X . 16
Pada ikan mujair ini memiliki garis linea lateralis (gurat sisi) yang terletak dibawah garis sirip punggung di belakang ujung kepala hingga de depan pangkal ekor. Ikan mujair ini tidak memiliki ciri khusus seperti finlet, kil, ataupun scute.(J.E.Bataragoa,1990)






V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada percobaan ciri morfometrik dan meristik makan dapat disimpulkan bahwa :
1 Ciri morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh yakni pengukuran panjang garpu cagak 96,6% berbanding dengan tubuhnya
2 Ciri meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan.yakni perumusan jari-jari sirip dorsal D XVI 12
5.2. Saran
Dalam praktikum ini sebaiknya para asisten memberikan praktikum dan memberikan pengarahan yang baik dan benar.










I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sistim integument berfungsi untuk memberikan pewarnaan pada organism agar dapat menjadi indah,selain itu Sistem Integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara umum hampir sama yaitu terdiri dari epidermis turunan dari ektoderm dan dermis turunan dari Mesoderm 2 pola warna pada ikan disebabkan oleh tiga hal yaitu karena konfigurasi Fisik (Rahardjo,2004). Lebih lanjut di nyatakan bahwa sistem integument adalah bagian tubuh yang berada pada bagian teluar. Sistem integumen terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya yang termasuk derivat kulit adalah sisik, jari-jari, sirip, skut, kill, kelenjar lendir dan kelenjar laven
Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak seperti kelenjar ekresi tetapi dapat juga berupa struktur keras, dari kulit ini dinamakan eksoskelet sehubungan dengan bervariasinya sistem integumen seperti pada ikan maka fungsinya juga mempunyai ciri yang terdiri dari sisik, kulit, dan lendir/kelenjar lendir, epidermis, dermis, chomataphore dan otot (Nontji,1988).
Fungsi Integumen yakni membantu nenbirikam corak atau pewarnaan pana kulit ikan(sisik) agar dapat memberikan keindahan pada ikan,selain itu Integumen juga pelu di nengerti karena bertujuanuntuk mengetahui sistim yang berhubungan dengan darifat kulit dan pola warna ikan


1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilakukan pengamatan Sistem Integumen ikan khususnya pada Ikan mujair untuk dapat mengenal secara langsung sistem yang berhubungan dengan derivat kulit dan warna pada ikan termasuk jenis sisik, jari-jari sirip, kelenjar lendir, dan lain-lain. Kegunaan dari pengamatan ini adalah agar setiap praktikan dapat mendeskripsikan ikan berdasarkan derivat kulit dan pola warna pada ikan.













II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sumantadinata (1983), ikan mujair dikenal sebagai ikan pemakan segala (omnivora) seperti vertebrata lain, dan mempunyai banyak fungsi antara lain untuk ormoregulasi kdar air tubuh menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme.
Pada tubuh ikan memiliki beberapa sistem organ tubuh yang dilihat secara anatomis seperti contohnya rangka dan sistem integumen, sistem otot dan sistem pencernaan (Achjar.M ,1968). Sehingga ikan dapat melakukan proses metabolism dengan baik
Menurut Achjar.M (1968), warna pada ikan di sebabkan karena adanya pigmen yang tersebar di epidermis khususnya mamalia pada kelompok pisces yakni sel penghasil butir “pigmen” terletak diperbatasan epidermis dan dermis didalam kulit vertebrata dan ikan.pigmen tersebutlah yang nenberikan pola warna yang menarik pada ikan.







III. METODE PRAKTEK
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi tentang pengamatan Sistem Integumen pada ikan mujair dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Mei 2011 pukul 13:00 WITA di Laboratorium Budidaya Perairan,Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah dissecting kit, baki preparat, dan bahan yang digunakan adalah ikan mujair( Oreochromis mosambicus )
3.3 Prosedur kerja
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Mengambil masing-masing satu sisik pada bagian kepala, pertengahan badan dan ekor
3 Mengamati sisik di mikroskop
4 Membuat gambar dari ketiga sisik yang diamati
5 Mengisi tabel pada lembar kerja,.






IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari pengamatan yang dilakukan mengenal sistem integumen sehingga dapat diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :










Sisik Kepala
Tipe sisik : Cycloid










Sisik Badan
Tipe sisik : Ctenoid









Sisik Ekor
Tipe Sisik : Etenoid

Gambar ; 2 Sistem Integumen
Keterangan:
Jenis Ikan : ikan mujair
1. bagian ekor; 2. Bagian posterior; 3. Sirkulus; 4. Fokus; 5. Radius;
6. Kromatofor; 7. Bagian terbuka; 8. Bagian tertutup


4.1. Pembahasan
Ikan mujair merupakan ikan yang bersisik,. Ikan mujair memiliki 3 tipe sisik, yakni sisik kepala,sisik badan, sisik ekor, dan sisik ikan berdasarkan bentuknya ada 4 macam ,adalah placoid,Rhomboic,Cycloid,dan Ctenoid (Rahardjo,1994).
Lebih lanjut di nyatan lagi bahwa ditubuh Ikan mujair terdapat sebagian besar lendir yang terletak di dalam epidermis mengeluarkan mucin. Jika mucin ini bercampur dengan air maka menghasilkan lendir.
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan , memisahkan, melindungi dan menginformasikan hewan / ikan terhadap lingkungan di sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang tersebar yang mencakup kulit, sisik, kelenjar lendir, dan pada lapisan ini banyak terdapat sel keratin dan kerasinosit terutama pada lapisan korneon. Yang kaya akan sel-sel tanduk (Nontji,1975).
.





V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa sistem intuegumen yaitu sistem penutup tubuh, bagian dari tubuh yang berada di bagian terluar seperti sisik, jari-jari sirip, kelenjar lendir, dan lain-lain.
2. Ikan mujair merupakan ikan yang besisik, sisik berjenis sicloid pada bagian kepala dan ctenoid pada bagian badan dan ekor.
5.2. Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan saya menyarankan agar paraktikum selanjutnya dapat mengambil waktu yang lebih lama.





I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perikanan merupakan suatu ilmu yang terus berubah dan berkembang. Sebagai ilmu terapan yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan ikan, ilmu perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritime yang mandiri. Karenanya ilmu perikanan harus di kaji dan dikembangkan baik yang mengenai anatomi, morfologi ataupun fisiologi.(Murniyati,2002).
Menurut Achjar (1968), anatomi merupakan suatu kajian tentang organ-organ dalam tubuh ikan, bentuk dan posisi setiap organ dalam berbeda antara satu jenis ikan dan ikan yang lainnya, berkaitan dengan bentuk tubuh, pola adaptasi, dan stadia dalam hidupnya. Lebih lanjut di nyatakan lagi bahwa mempelajari sistem atau organ dalam yang terdapat pada ikan sangat penting untuk mengetahui lebih mendalam guna mempelajari kebiasaan dan hal-hal yang berhubungan dengan pembudidayaan, penangkapan dan pemeliharaan
Perlunya mengetahui anatomi dalam adalah untuk dapat mengetahui bentuk dalam suatu organisme, khusunya ikan dan untuk mengetahui fungsi dari struktur dalam organisme tersebut.




1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari pratikum tentang anatomi dalam tubuh ikan ini adalah untuk melihat posisi organ-organ pada tubuh ikan seperti hati, limpa, jantung, gonad dan lain sebagainya. Kegunaan dari pratikum ini adalah agar pratikan dapat membedakan antara ikan karnivora dan ikan herbivora dengan melihat organ dalam tubuhnya.















II. TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum organ-organ dalam yang terdapat pada ikan relatif sama dengan organ-organ yang dimiliki oleh vertebrata yang lainnya. Organ –organ anatomi itu menyangkut tentang, alat pencernaan, limpa, gonad, gelembung renang dan anggota dalam lainnya (Affandi, 1992).
Menurut Fujaya (2004), bahwa proses pencernaan ikan sama dengan vertebrata lainnya. Namun ikan memiliki beberapa variasi, terutama dalam hubungannya dengan cara makan. Ikan jenis omnivora memiliki perbedaan sistem anatomi dengan ikan-ikan jenis herbivora dan karnivora. Perbedaan itu antara lain terletak pada bentuk gigi, panjang usus, dan bentuk mulut.
Menurut Fujaya (1999), ikan omnivora memiliki lambung dengan menyerupai bentuk kantung dan usus sedang 5-6 kali panjang tubuh, sedangkan karnifora memiliki lambung yang agak besar dan memanjang besar dengan usus yang pendek, dan ikan herbivora memiliki lambung pendek, kecil dan hampir tidak ada tetapi memiliki usus yang sangat panjang sehingga dapat beberapa kali lebih panjang dari tubuh ikan.




III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum tentang Anatomi Ikan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2011, dimulai pada pukul 13.00 Wita sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan,Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu dissecting set, dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan mujair ( Oreochromis mosambicus )
3.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum tentang Anatomi Dalam tubuh ikan ini adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan ikan mujair pada baki dan melakukan pembedahan yang di mulai dari bagian kepala dengan hati-hati agar tidak merusak organ bagian dalam.
2. Mengamati posisi dan bentuk organ bagian dalam baik itu jantung, hati, alat pencernaan dan organ lainnya.
3. Menggambarnya sesuai dengan bentuk bagian-bagian dan posisi organ-organ dalam ikan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi dalam tubuh ikan mujair diperoleh hasil sebagai berikut:











Keterangan :
1. Otak; 2. insang; 3. mulut; 4. esophagus; 5. lambung; 6. usus; 7. anus; 8. jantung; 9. hati; 10. limfa; 11. gelembung renang; 12. ginjal; 13. gonad; 14. faring; 15. pilorik kaeka.
Gambar 3. sistem anatomi organ dalam ikan mujair( Oreochromis mosambicus )




4.2 Pembahasan
Anatomi merupakan suatu kajian mengenai sistem dan organ-organ bagian dalam tubuh ikan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan mujair hanya terlihat beberapa organ yang terdapat pada bagian dalam tubuh ikan mas yaitu otak, insang, mulut, lambung, usus, anus, jantung, limpa dan gelembung renang. Berdasarkan hasil yang didapatkan ada beberapa organ yang tidak terlihat, hal ini dikarenakan pada saat pembedahan ikan telah terjadi kesalahan sehingga terdapat beberapa organ dalam yang tidak dapat terlihat lagi (Bleeker,1965).
Ikan mujair termasuk dalam golongan ikan omnivora karena memiliki alat pencernaan berupa usus yang panjang dan lambung yang agak besar. Yang mana telah di katakan oleh Fujaya (1999), bahwa Ikan omnivora memiliki lambung yang menyerupai bentuk kantung dan usus 5-6 kali panjang tubuh, sedangkan ikan herbivora memiliki lambung pendek, kecil dan hampir tidak ada tetapi memiliki usus yang sangat panjang sehingga dapat beberapa kali lebih panjang dari tubuh ikan.
Ikan mujair bernapas dengan menggunakan insang. Dan mempuyai organ dalam ,yakni,otak yang teletak di bagian kepala, Alat Pencernaan (gigi,lambung,usus), ginjal, gelembumg renang, jantung, hati, dll





V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat beberapa organ yang terlihat dalam tubuh ikan nila yaitu otak, insang, mulut, lambung, usus, anus, jantung, dan gelembung renang.
2. Jantung ikan mujair memiliki beberapa bagian, yakni sinus venosus,atrium,ventrikel,conus atnterior,balbus anterior , aorta ventralis
5.2. Saran
Dalam praktikum ini sebaiknya alat – alat yang di gunakan di tambah lagi agar pelaksanaan praktikum selanjutnya lebih maksimal.









I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan adalah makhluk yang sangat sederhana misalnya pada organ yang berhubungan dengan alat pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah. Pada alat pencernaan ikan terdiri dari 2 bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada saluran pencernaan yaitu lambung dan usus, terdapat perbedaan antara lambung dan usus karnivora dengan herbivora.
Alat pernapasan utama ikan adalah insang, tetapi ada jenis ikan tertentu seperti lung fish yang menggunakan paru-paru dan ada pula ikan yang menggunakan alat pernapasan tambahan seperti labirin.Sisem peredaran darah ikan hanya satu jalur aliran, dimana darah mengalir dari jantung ke insang lalu keseluruh tubuh dan kembali lagi pada jantung. Dan peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal.









1.2 Tujuan dan Kegunaan
Praktikun ini bertujuan untuk mengamati organ yang berhubungan dengan sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah. Kegunaan praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui apa-apa saja alat pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah ikan.


















II. TINJAUAN PUSTAKA
Peredaran darah ikan adalah peredaran darah tunggal, yang artinya darah hanya satu kali mengalir melalui jantung. Darah masuk ke jamtung melalui pembuluh balik yang di tampung dalam satu smpul yang disebut sinus venosus, kemudian darah masuk kedalam serambi dan bilik selanjutnya dipompa oleh bonggol arteri dan menuju ke lengkung insang, maka selanjutnya akan terjadi pertukaran gas O2. Setelah itu darah mengalir kembali ke jantung malalui vena (Mahardono , 1979).
Menurut Mahardono (1979), Makanan dicerna oleh ikan dan diserap sebagai sari makanan, dan yang tidak dapat dicernakan dikeluarkan sebagai fase. Sari makanan itu diedarkan keseluruh bagian tubuh.
A¬¬¬¬da segolongan ikan selain menghisap hawa dengan insangnya ada juga yang dapat mengambil hawa dari udara karena mempunyai alat yang disebut ’’ Labyrint ’’ dan bekerja seperti paru-paru ikan-ikan ini bila berada diluar air tidak segera mati( Achjar, 1986 ). Menurut Fujaya, (2004), Pada kloaka adalah ruang yang bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Namun pada ikan bertulang sejati tidak memiliki kloaka sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan, sisa-sisa metabolisme dikeluarkan lewat anus, pada ikan bertulang sejati anus terletak disebelah depan saluran genital (Mahardono , 1979).


III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Prakikum Ikhtiologi mengenai Sistem Pencernaan, Pernapasan, dan Peredaran Darah dilaksanakan pada hari kamis pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 10.30 WITA sampai selesai, Bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah ikan adalah dissecting kit, alat tulis, dan tisue. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan mujair, (Oreochromis mosambicus)
3.3 Prosedur Kerja
1 Membedah ikan kemudian mengamati bagian lambung dan usus
2 Mengukur panjang usus dan membandingkan dengan panjang tubuh (panjang total).
3 Mengambil insang dan filamen-filamennya, jantung dan mengamati strukturnya
4 Menggambarnya pada lembar kerja.




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan Sistem Pencernaan, Pernapasan, dan Peredaran darah pada ikan mujair sebagai berikut :









Gambar 4. Lambung dan usus pada ikan mujair (Oreochromis mosambicus)

Tabel 5: Tipe organ pencernaan pada Ikan Mujair ( Oreochromis mosambicus )
Tipe Organ Pencernaan Panjang Rasio (%)
Gigi Lambung Usus Tubuh(A) Usus(B) B/A x 100 %
Villivorm omnivora omnivora 25 cm 300 cm 25/300 x 100 %
= 8,3 %


Tabel 6 : lembar kerja sistem pernafasan ( insang ) pada ikan mujair (Oreochromis mosambicus)
Jumlah Lembar Insang Jumlah Filamen
Kanan Kiri Kanan Kiri
4 buah 4buah 180 180







Gambar 5. Insang pada ikan mujair( Oreochromis mosambicus )







Gambar 3. Sistem Sirkulasi ( jantung) pada ikan mujair( Oreochromis mosambicus )



4.2 Pembahasan
4.2.1 Sistem pencernaan
Pada alat pencernaan ikan terdiri dari dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut (terdapat gigi), faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati, empedu, dan pankreas.
Sistem pencernaan ikan tergantung pada jenis makanannya. Makanan ikan akan masuk melalui mulut menuju rongga mulut, didalam rongga mulut terdapat gigi. Gigi pada ikan beragam tergantung dari jenis makanannya. Menurut bentuknya gigi ikan digolongkan pada beberapa bentuk yaitu Villiform, Conical, Cannine, Maliform, Incisor, Fuse beak.
Lambung dan usus ikan biasanya memiliki variasi bentuk dan ukuran yang merupakan akibat dari adaptasi morfologi dan struktural terhadap kebiasaan makanan.Ikan mujair memeliki poanjang usus adalah 300 cm dan panjang tubuh adalah 25cm.Pada ikan herbivora memiliki lambung yang pendek dan hampir tidak dapat dibedakan dengan usus, sedangkan ususnya lebih panjang dari ukuran tubuhnya. Pada ikan karnivora memiliki lambung yang agak besar dan memanjang, sedangkan ususnya lebih pendek dan pada ikan omnivora memiliki lambung yang menyerupai kantong yang besar mirip dengan lambung manusia. Pada ikan cakalang memiliki gigi villiform. Jadi ikan ikan mujair ( Oreochromis mosambicus )


4.2.2 Sistem pernapasan
Alat pernapasan utama ikan adalah insang, walaupun ada jenis ikan tertentu seperti lungfish yang menggunakan paru-paru. Selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan antara lain labirin pada ikan betok (Anabas sp), organ arborescent (Clarias sp), divertikula pada ikan gabus.
Pada ikan mujair insangnya terdiri atas lembar, masing-masing 5 lembar samping kanan dan 5 lembar samping kiri, dan memiliki filamen insang masing-masing 1304. Bagian yang berperan dalam pengikatan oksigen dari air adalah filamen insang sehingga filamen insang dilengkapi dengan kapiler-kapiler darah.
4.2.3 Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal. Dimana darah mengalir dari jantung ke insang kemudian keseluruh tubuh dan akhirnya kembali kejantung. Peredaran darah berfungsi dalam pengangkutan oksigen hasil respirasi, pengangkutan sisa metabolisme. Jantung ikan terdapat suatu ruang tambahan yang disebut sinus venosus, yang berfungsi sebagai penampung darah dari vena hapaticusserta mengirimkannya keatrium terdapat katub sinatrial. Darah kemudian dikirim kembali ke ventrikel untuk mencegah darah tersebut kembali ke atrium.


V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah kita lakukan, maka kami dapat menyimpulkan :
1. Alat pernapasan ikan pada umumnya insang.
2. Sistem peredaran darah ikan adalah peredaran darah tunggal.
5.2 Saran
Sebaiknya ikan yang di gunakan lebih beragam dan di dalam laboratorium alat-alatnya lebih dilengkapi lagi sehingga dapat membantu praktikan lebih memahami dalam melakukan praktikum.













I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata yang lain. Walaupun susunannya lebih sederhana pada ikan juga didapatkan tiga jenis otot yaitu otot polos (licin), otot bergaris dan otot jantung. Otot merupakan satu kesatuan tetapi sebenarnya tersusun dari kumpulan urat daging. Tiap blok urat daging dasebut miotom yang terbungkus oleh mioseptum.
Otot nampak merupakan satu kesatuan tetapi sebenarnya tersusun dari kumpulan blok urat daging. Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata lainnya. Walaupun susunannya lebih sederhana pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging yaitu urat daging bergaris, urat daging licin, dan urat daging jantung. Selain itu otot ikan juga ada yang dibawah rangsangan otak (voluntary). Sehingga dalam pergerakannya memerlukan energi, lain halnya dengan tulang. Nafsu, makan seekor binatang khususnya vertebrata bisa diketahui dengan pergerakannya, begitu juga pada penyakit yang menyerangnya.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan Praktikum Mata Kuliah Ikhtiologi mengenai sistem otot untuk mengenal dan melihat bentuk otot pada beberapa bagian tubuh. Kegunaan Praktikum Mata Kulia Ikhtiologi mengenai sistem otot untuk mengenal otot-otot yang terdapat pada setiap jenis ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging yaitu urat daging bergaris, urat daging licin, dan urat daging jantung. Secara fungsional urat daging dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang di bawah rangsangan otak (voluntary) ialah urat daging jantung. Dari penempelnya juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu urat daging yang menempel pada rangka, ialah urat daging licin dan urat daging jantung ( Hardanto, 1979).
Otot polos tidak memperlihatkan adanya garis-garis melintang dan terdapat pada sistem-sistem yang menjalankan fungsinya secara otomatis (Soewasono, 1960). Dalam tubuh terdapat tiga macam jaringan otot yaitu otot polos, otot serat lintang involunter (tidak dipengaruhi kehendak) dan otot serat lintang volunter (dipengaruhi oleh kehendak) ( Frandson, 1983).
Dari arah lateral pola miotom terdapat perbedaan setiap golongan ikan. Perbedaan ini disebabkan oleh karena adanya perbedaan susunan atau arsitekturnya. Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut kontraktil (Mahardono, 1979). Otot pada ikan dibagi oleh suatu sekat horizontal menjadi otot epaksialis yaitu otot yang terletak di atas sekat horizontal, dan otot hipaksialis yang terletak di bawah sekat horizontal (Fujaya, 2004).


Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan jenis avertebrata lainya. Walaupun susunanya lebih sederhana ikan juga didapatkan jenis otot polos (licin), otot bergaris dan otot jantung. Otot nampak merupakan suatu kesatuan, tetapi sebenarnya tersusun dari blok urat daging (Buchar, 1991).













III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi tentang Sistem Otot ikan mujair dilaksanakan pada hari kamis, 28 April 2011 pukul 13:00 Wita sampai selesai, bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan / perikanan, Universitas Tadulako Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah : papan beda, dissecting kit, jarum, mistar panjang dan ikan mujair( Oreochromis mosambicus )
3.3. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengelupas kulit terluar pada Ikan Mujair ( Oreochromis mosambicus )
3. Mengamati dan menggambar blok urat daging yang tampak lateral pada seluruh bagian tubuh ikan dan otot yang menunjang pergerakan sirip (dada, ventral, dorsal, anal, dan ekor);
4. Membelah ikan dengan melintang ( bagian badan dan ekor );
5. Menggambarkan serta menentukan bagian badan, bagian ekor, hipaksial, epaksial, miotom, mioseptum, septum horizontal dan septum vertikal pada kedua tubuh ikan tersebut.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :












Gambar 7. Otot bagian luar Ikan Mujair( Oreochromis mosambicus )













A B
Keterangan :
A. bagian badan ; B. bagian ekor ; 1. hipaksial ; 2. epaksial ;3. miotom ; 4. mioseptum 5. septum horizontal ; 6. septum vertikal.
Gambar 8. Potongan melintang otot bagian badan dan ekor ikan Mujair
( Oreochromis mosambicus )

4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan terhadap sistem otot pada ikan nila terdapat diperoleh bahwa pada potongan melintang bagian badan terdiri dari : epasial, hipaksial, rongga tubuh, moseptum, miotom, septum horisintal dan septum vertikal. Sedangkan pada bagian ekor terdiri dari hipaksial, epaksial, septum vertikal dan septum vertikal. Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata yang lain. Walaupun susunannya lebih sederhana pada ikan juga didapatkan tiga jenis otot yaitu otot polos, otot bergaris, dan otot jantung.
Otot tubuh pada Oreochromis niloticus mengalami segmentasi (myotome). Kontraksi myotome dihasilkan akibat kelenturan bagian tubuh yang membantu berenang. Antar myotome dorsal dan ventral dipisahkan oleh septum-septum transversum disebut otot epaksial dan segmen otot ventral ke septum transversum disebut otot hepaksial (Lytle dan Meyer,2005).







V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan :
1. Tiap blok urat daging terdiri dari hipaksial, epaksial, miotom, mioseptum, septum horizontal, septum vertical.
2. Perbandingan antara pola potongan ikan mujair yang bagian ikor,miotom,miomer dan mioseptum berpola padat sendangkan yang terdapat di bagian ekor berpola renggang
5.2. Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar peralatan yang digunakan lebih lengkap.


.







I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari sistem rangka makhluk hidup mempunyai fungsi yang sangat penting selain membentuk tubuh makhluk hidup, juga melindungi bagian-bagian yang paling penting pada tubuh makhluk hidup (Mahardono, 1979 ).
Pada tubuh ikan yang termasuk sistem rangka adalah tulang, jaringan pengikat, sisik, gigi, jari-jari sisip,dan penyokong sel. Tulang sebagai penyusun rangkabanyak mengandung garam kalsium, pospor, dan magnesium. Tulang belakang, selain sebagai penyokong utama tubuh juga berfungsi dalam sistem saraf sehingga mempunyai peran yang sangat penting dalam susunan rangka. Fungsi rangka adalah sebagai penyokong tubuh ikan,nenbantu melindungi organ bagian dalam ikan.
1.2 Tujuan dan Kegunaa
Pratikum ikhtiologi mengenai sistem rangka mempunyai tujuan untuk memudahkan memahami bagian-bagian tulang ikan, selain itu mempunyai kegunaan agar para praktikan dapat mengetahui bagian-bagian tulang atau rangka pada ikan.



II. TINJAUAN PUSTAKA
Rangka yang menjadi penegak pada ikan teleoste terdiri dari tulang sejati, sebagian dari tulang teleostei pada mulanya di bentuk fase tulang rawan, kemudian materialnya di ubah menjadi tulang sejati bentuk yang khusus. Otak ikan selain di susun oleh neuron juga di lengkapi jaringan pengikat, otot, dan darah (Effendi, 1979).
Skeleton hewan yang di bentuk oleh tulang merupakan struktur yang hidup. Tulang mempunyai vasa darah, vasa limfatik, dan neurus dan dapat menjadi sasaran penyakit (Pratigyo, 1984).Skeleton terdiri atas cartilago, O5 atau kombinasi keduanya. O5 mempunyai 2 tipe yaitu O5 membranus dan O5 cartilagionous (Katsowo, 1984). Skeleton juga di sebut juga kerangka tubuh. Sisik ikang yang mengandung zat tulang disebut rangka luar. Rangka luar ikan disebut juga eksoskeleton dan rangka dalam endoskeleton (Mahardono, 1979).
Rangka luar atau sisik ikan yang mengandung zat tulang. Sisik ikan tersusun atas zat kapur yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuhnya (Soewasono, 1960).







III. METODE PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ikhtiologi mengenai sistem rangka ini di laksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2011, Pada pukul 13.00 Wita sampai selesai. Pratikum ini bertempat di laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Unversitas Tadulako.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada pratikum ini adalah dissecting pan, dissecting ket dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan adalah Ikan mujair (Oreochromis Mosambicus )
3.3 Prosedur Kerja
1. Meluarkan sisik ikan dengan penggunaan pisau
2. Meluarkan daging ikan dengan menggunakan pingset
3. Membersikan tulang dari daging,
4. Menggambar bentuk tulang tersebut pada lembar kerja.





IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamat yang telah dilakukan maka hasil yang di dapatkan adalah sebagai berikut :






























Gambar 9. Tulang depan, tengah dan ekor pada ikanMujair (Oreochromis mosambicus ) 
4.2 Pembahasan

Pada dasarnya tulang ikan terdiri dari dua macam, yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang atau rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh dan berfungsi dalam pembentukan butir-butir darah merah.
Pada pratikum ikhtiologi mengenai sistem rangka maka diketahui bahwa berdasarkan letaknya , tulang sebagai penyusun rangka di kelompokan menjadi tiga bagian:
1. Tulang Aksial ( tengkorang, tulang belakang/vertebrata dan tulang rusuk).
2. Tulang veskeral (lengkung insang, tulang-tulang pada bagian kepala yang tidak termasuk dalam tulang tengkorak)
3. Tulang apendikular ( rangka anggota badan seperti jari-jari sirip dan tulang sirip









V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Rangka adalah struktur yang menyokong tegaknya tubuh, rangka pada ikan terdiri atas rangka luar dan rangka dalam.
2. Tulang pada ikan mujair terdiri atas 3 tulang aksial, tulang veskeral, dan tulang opendikular.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam pratikum selanjutnya ikan yang digunakan lebih beragam agar pratikum dapat mengetahui perbandingan tulang atau rangka dari ikan yang diamati.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images